“Berfikirlah sebelum bertindak”, begitulah kata orang bijak. Dalam menjalankan proses kehidupan, seseorang sering melakukan kesalahan. Kebanyakan kesalahan yang dilakukan dikarenakan kelalaian dari individu itu sendiri. Tidak berfikir sebelum melakukan sesuatu adalah penyebab dari kelalaian yang terjadi.

Berfikir merupakan nikmat tuhan yang sangat luar biasa. Seseorang yang berpikir mampu untuk berkarya, dapat menciptakan teknologi canggih, dan lain sebagainya. Tapi proses berfikir yang penulis maksud yakni berfikir sebelum melakukan sesuatu atau lebih tepatnya menganalisis setiap kemungkinan yang akan terjadi jika kita melakukan sesuatu.

Manusia ditakdirkan menjadi makhluk sosial, artinya setiap manusia tak bisa hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Dalam bersosialisasi setiap orang pasti menemukan berbagai macam konflik,  hal ini di sebabkan karena kita kurang memahami karakteristik setiap individu dilingkungan kita, atau kita memahami karakter masing-masing individu disekitar kita namun kita terlalu ceroboh dalam bertindak maupun mengambil sikap.

Begitupun dalam berkomunikasi, seperti yang kita ketahui bahwa setiap orang memiliki karakter yang berbeda-beda. Oleh karenanya dalam berkomunikasi kita harus menggunakan bahasa yang sesuai dengan karakter lawan bicara kita. Berfikir sebelum berbicara memang lebih sulit dibandingkan sebelum beraktifitas. Kendati demikian, akibat dari bahasa yang tidak sesuai dengan lawan bicara membuat kerenggangan diantara keduanya.

Memang benar, bahwa setiap manusia memang tak akan lepas dari kesalahan. Dikarenakan kesalahan yang sering kita perbuat merupakan dari kecerobohan kita. Maka tentulah kita harus menganalisis hasil dari sikap kita terhadap orang lain, untuk mengantisipasi kesalahan yang menimbulkan konflik sehingga tercipta kehidupan yang damai, tentram dalam lingkungan kita.
[Kamas/ORASI]

Tinggalkan komentar